Go-Pena Baner

Friday, 20 September, 2024

Mahasiswa PMS Keluhkan Janji LP3M UNG yang Tak Kunjung Ada, Ini Tanggapan Prof Elya

Responsive image
Kepala Bagian LP3M UNG Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd saat ditemui di ruangannya, Rabu (18/09/2024) (F: Syahrin Ayahu/Gopena.id)

ung.ac.id - (Go - Pena.id) - Beredarnya keluhan mahasiswa peserta PMS Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dalam melaksanakan Program Mengajar di Sekolah (PMS) mengundang atensi beberapa pihak salah satunya pelaksana program yakni Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LP3M) UNG.

Salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka peserta PMS UNG dijanjikan tempat tinggal dan konsumsi namun nyatanya tidak seperti demikian. "Kami dijanjikan tempat tinggal oleh pihak LP3M namun saat tiba di lokasi kami dibiarkan begitu saja dan tempat tinggal kami cari sendiri bahkan untuk biayanya sendiri menggunakan uang pribadi kami,"ucapnya pada wartawan ini. 

Lebih lanjut dirinya menerangkan bahwa tidak hanya itu saja, bentuk pengadaan konsumsi juga dijanjikan. "Konsumsi seperti beras juga dijanjikan namun sampai dengan saat ini belum juga kami terima, serta baju PMS yang hingga hari ini belum juga ada kejelasan,"imbuhnya lebih lanjut. 

Sementara itu, saat dikonfirmasih ke Kepala Bagian LP3M UNG Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd dirinya menjelaskan bahwa terkait beberapa keluhan yang masuk ke LP3M seluruhnya sudah dijelaskan terlebih dahulu kepada para peserta PMS seperti tempat tinggal, konsumsi serta rincian anggaran yang disetor oleh mahasiswa PMS di awal dengan jumlah Rp.945 ribu

"Kami tidak pernah menjanjikan untuk memberikan beberapa hal yang dikeluhkan oleh peserta PMS, namun kami membantu untuk keberhasilan program MBKM seperti meminta ke dinas untuk tempat tinggalnya disediakan dan tidak berbayar. Untuk dinas sendiri berkomunikasi dengan pihak sekolah terkait hal itu apakah sekolah mampu memberikannya atau tidak sehingga untuk tempat tinggal sendiri telah diserahkan kepada dinas dan sekolah. Sementara pihak kampus untuk pendanaan khusus untuk itu tidak ada,"jelasnya saat diwawancarai wartawan ini pada, Rabu (18/09/2024)

Tidak hanya itu saja, dirinya juga menerangkan bahwa, di Rp. 945 ribu yang diberikan tidak ada penganggaran untuk memberikan fasilitas tempat tinggal. "Untuk Rp. 945 ribu sendiri yang diberikan oleh peserta berikut rinciannya meliputi: Pembayaran kaos PMS, asuransi, transportasi saat pengantaran dan penarikan, konsumsi pembekalan yang berupa konsumsi berat dan konsumsi ringan, transportasi dan akomodasi DPL dan bentuk apresiasi mahasiswa PMS kepada kepsek dan guru pamong sementara untuk baju PMS akan segera selesai,"paparnya lebih lanjut. 

Meski demikian, pihak LP3M juga memberikan bantuan biaya hidup Rp. 70 ribu perorang selama mereka menjalani program PMS. 


Share