Gorontalo - (Go-Pena.id) - Beredarnya rincian biaya pendidikan di Universiyas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo yang mencapai 19juta kini menjadi sorotan di berbagai pihak salah satunya masyarakat Gorontalo. Pasalnya, dalam biaya yang mencapai 19juta tersebut terdapat rincian biaya yang akan diberikan kepada dosen berupa cendramata senilai Rp350.000 dan transport senilai Rp800.000.
Mirisnya lagi, cendramata dan biaya transport tersebut diberikan sebanyak dua kali dalam proses ujian proposal dan ujian hasil.
Beredarnya hal ini terdengar sampai di telinga pihak UBM Gorontalo.
Tak tanggung-tanggung, Tim Kebijakan UBM Gorontalo, yakni Ayu mengatakan bahwa, trrkait dengan cendramata merupakan hal yang dilakukan pihak UBM Gorontalo untuk merespon kejadian sebelumnya. "Sebelumnya, cendramata tidak ada di berlakukan di UBM Gorontalo. Namun temuan di lapangan, terdapat mahasiswa memberikan cendramata dan transportasi kepada dosen dengan jumlah yang fantastis dan itu berbeda-beda di setiap dosen,"jelasnya pada awak media saat konferensi pers digelar, Senin (20/01)
"Dengan demikian, kami merasa perlu untuk mengambil kebijakan agar tidak terganggu penilaian objektif dosen terhadap mahasiswa dengan cara membatasi dan meregulasi cendramatanya senilai Rp350.000,"tambahnya.
Sementara itu, dirinya menegaskan bahwa Rp350.000 tersebut dibagikan kepada empat dosen sehingga permasing-masing dosen maksimal mendapatkan 60-80 ribu.
"Sehingga ini perlu kami tertibkan demi transparansi dan biaya tersebut bukan hanya untuk satu dosen tetapi untuk empat dosen yang bertugas sebagai penguji dan pembimbing dan lembaga yang mentransfernya secara langsung kepada dosen tersebut,"pungkasnya. (SA)
