UNG (Go-Pena.id) - Masalah eceng gondok di danau Limboto belum kunjung tuntas sehingga menyebabkan pendangkalan pada danau, menurunkan fungsi ekosistem danau dan berpengaruh pada kehidupan mahluk yang ada di dalam air. Masyarakat terutama nelayan di desa sekitar danau Limboto merasa terganggu oleh pertumbuhan eceng gondok yang begitu cepat dan menutupi sebagian besar danau. Upaya menanggulangi eceng gondok belum mendapat perhatian pemerintah sehingga perlu adanya upaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi dan memanfaatkan eceng gondok.
Inilah yang dilakukan oleh 15 (lima belas) orang mahasiswa jurusan Kimia FMIPA UNG pada Program Kuliah Kerja Nyata Tematik_Membangun Desa di Kayubulan Kabupaten Gorontalo dengan mengedukasi masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah organik dan eceng gondok. Dibimbing oleh 3 (tiga) dosen pembimbing lapangan (DPL) yakni Nita Suleman,MT, Dr.Yuszda K .Salimi dan Dr. Netty Ino Ischak , program ini berhasil melaksanakan pendidikan kepada masyarakat, difusi ipteks, pelatihan dan substitusi ipteks kepada masyarakat tentang produk yang bisa dihasilkan dari eceng gondok yakni biogas, briket, pupuk padat dan cair.
Jhodi Pratama Djalil selalu koordinator desa (kordes) menjelaskan bahwa pelatihan pembuatan biogas dan produk berbasis eceng gondok lainnya telah disosialisasi dan didifusi teknologi kepada masyarakat Kayubulan selama 4 (empat) bulan sejak bulan Maret – Juli. Untuk biogas bahan dasar eceng gondok di ambil di danau limboto kemudian ditambahkan kotoran sapi (50:50), air, starter EM-4 (effective microorganisme-4) dan difermentasi sehingga selang beberapa waktu biogas yang dihasilkan sangat baik karena api berwarna biru. Pupuk dari proses komposing dengan bahan dasar enceng gondok, jerami padi dan kotoran sapi terdiri atas 2 jenis yakni pupuk cair dan pupuk padat telah dimanfaatkan sebagai pupuk untuk berbagai jenis tanaman yang ada di masyarakat lingkungan 1. Biobriket dan beberapa kerajinan yang berasal dari eceng gondok juga di substitusi iptek kepada masyarakat khususnya di lingkungan 3.
Diharapkan dari kegiatan KKNT ini bisa mengubah kepedulian masyarakat tentang pemanfaatan limbah organik dan eceng gondok menjadi produk yang bernilai ekonomi. (IP-03/Wahid)
