Go-Pena Baner

Thursday, 20 February, 2025

Elnino Mohi: Negarawan adalah Mereka yang Berpikir Global

Responsive image
Potret Elnino (kiri) saat menyampaikan materi pada Seminar Hukum dan Politik yang diselenggaranakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, di Aula LPM IAIN Sultan Amai Gorontalo, Jumat (15/12/2023).

GO-PENA.ID-“Anak muda harus punya pikiran global, itu syarat untuk menjadi negarawan,” ujar Elnino Mohi. Hal itu dia sampaikan saat dirinya menjadi pembicara pada Seminar Hukum dan Politik, yang diselenggaranakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, di Aula LPM IAIN Sultan Amai Gorontalo, Jumat (15/12/2023).

Anggota DPR RI Komisi X itu menyebut terdapat perbedaan antara seorang politisi dan negarawan. Menurut dia seorang politisi biasanya hanya memiliki tujuan yang temporal dan terpaku pada kepentingan jabatan.

“Kalau politisi berpikir untuk menang lima tahunan, kalau negarawan berpikir dari generasi ke generasi,” ujar Elnino sambil diiringi tepuk tangan peserta seminar.

Hal itu ia ungkapkan sebagai pemantik semangat mahasiswa agar di masa depan menjadi seorang pemikir yang tidak hanya mementingkan kepentingan jabatan semata tetapi juga bagaimana memikirkan kepentingan orang banyak dari generasi ke generasi.

“Tidak hanya itu, kita juga harus berpikir global, jangan pikiran kita hanya di Gorontalo terus, bodok nantinya,” imbuhnya.

“Seorang negarawan harus berpikir global dan berkepanjangan!” timpalnya.

Anggota legislatif dari partai Gerindra itu mengajak mahasiswa untuk berperan dalam kontestasi politik elektoral di Februari mendatang, dengan cara terlibat aktif dalam merubah paradigma masyarakat yang masih didominasi oleh paradigma pragmatis.

“Kalian ini dikuliahkan, maka kalian terdidik supaya ada yang bisa didengar oleh masyarakat, tapi faktanya banyak yang bahkan di rumah sendiri tak didengar oleh keluarga,” kata Elnino.

“Kalau diam….. maka rakyat yang tidak tahu apa-apa akan salah dalam memilih wakil rakyat, itu karena kalian (peserta) diam. Apalagi kalian Fakultas Syariah; hanya diam, tidak berkontribusi—jangan sampai itu terjadi,” tegas politisi kelahiran 1974 itu.

Di ujung seminar dia menandaskan bahwa kemajuan bangsa khususnya daerah Gorontalo terletak di tangan para pemuda dan mahasiswa hari ini, jika pikiran mahasiswa hanya terbatas pada hal-hal praktis dan pragmatis, maka kemajuan hanya akan menjadi sebuah wacana hayalan dan tidak akan pernah dirasakan.


Share