UNG (Go-Pena.id) - Ramadhan dan Idul Fitri tahun 1442 Hijriah ini kembali kita lalui di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung selesai.
Gorontalo saat ini berada pada titik nadir baik ekonomi maupun sosial-politik pada pandemi saat ini. Tantangan Gorontalo untuk bertahan di tengah pandemi perlu kolaborasi semua elit ungkap Rektor Universitas Negeri Gorontalo Dr. Eduart Wolok, ST., MT.
“Tanpa rahmat dan hidayah-nya kita bukanlah apa-apa dan mungkin tidak bisa bertahan. Momentum Idul Fitri menjadi wadah dan kesempatan yang harus dipergunakan sebaik-baiknya. Momentum ini adalah momentum untuk bersatu dan berkolaborasi," ungkapnya.
Eduart menambahkan bahwa Idul Fitri adalah momentum yang tepat untuk menghapus dendam dan kebencian antara sesama insan Gorontalo, khususnya para elit.
“Potensi kita luar biasa, di Jakarta kita punya 3 Mentri, ada Wakil Ketua DPR dan MPR. Di daerah kita punya Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota serta banyak anggota legislatif serta elit-elit yang potensial, jarang kesempatan dan potensi ini datang dua kali”, ujarnya.
Eduart kembali mengingatkan bahwa momen Idul Fitri sangat penting untuk saling bermaaf-maafan, bergandengan tangan untuk memikirkan masa depan Gorontalo, baik jangka pendek bagaimana bertahan di tengah pandemi, dan jangka panjang bagaimana recovery dan bersiap untuk bangkit.
"Kita semua harus menjadikan momentum ini untuk melakukan refleksi secara massal. Jangan sampai momentum Ramadan dan Idul Fitri lewat begitu saja, tanpa kesan mendalam di nurani kita", jelas Eduart yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Besar PBSI. (IP-04/Rah)