Go-Pena Baner
IKLAN
IKLAN

Wednesday, 15 October, 2025

DPRD Kota Gorontalo Bahas Pemotongan TKD dan Strategi Penyesuaian RAPBD 2026

Responsive image
Suasana rapat pembahasan Rancangan APBD Kota Gorontalo Tahun Anggaran 2026 yang dipimpin Ketua DPRD sekaligus Ketua Badan Anggaran, Irwan Hunawa, di Aula DPRD Kota Gorontalo, Rabu (18/10/2025).

GOPENA.ID, GORONTALO – Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo mulai membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Pembahasan yang berlangsung di Aula DPRD Kota Gorontalo, Rabu (18/10/2025), dipimpin langsung oleh Ketua DPRD sekaligus Ketua Badan Anggaran, Irwan Hunawa.

Dalam rapat tersebut, Irwan mengungkapkan bahwa pemerintah daerah harus menyesuaikan belanja akibat adanya pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat sebesar kurang lebih Rp103 hingga Rp127 miliar.

“Ini menjadi pembahasan yang menarik karena adanya pemotongan TKD yang cukup besar. Artinya, sudah bisa dipastikan akan ada belanja-belanja yang harus ditunda atau dikurangi,” jelas Irwan.

Ia menegaskan bahwa dalam penyusunan APBD, keseimbangan antara pendapatan dan belanja harus tetap dijaga. Karena itu, rapat sempat diskors untuk memberi ruang bagi pemerintah kota merumuskan strategi penyesuaian terhadap pemotongan tersebut.

“Dalam sistem penyusunan APBD, pendapatan dan belanja harus seimbang. Maka tadi kita skors untuk memberi waktu kepada pemerintah menyusun strategi menghadapi pemotongan ini,” tambahnya.

Meski begitu, Irwan memastikan bahwa kegiatan yang bersifat wajib dan mengikat, seperti pembayaran gaji dan listrik, tetap akan dianggarkan. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh meninggalkan piutang dalam tahun anggaran berjalan.

“Tidak mungkin pendapatan kecil, tapi belanja besar. Itu bisa menimbulkan piutang, dan pemerintah tidak boleh meninggalkan piutang di tahun berjalan. Jadi kita harus benar-benar mengefektifkan anggaran yang ada,” tegasnya.

Terkait program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Irwan menyebut pembahasan belum masuk ke tahap rincian belanja mana yang akan dipangkas.

“Belum sampai ke situ. Kita masih dalam tahap perumusan. Nanti kalau sudah masuk substansi, baru kita lihat belanja apa saja yang berpotensi dikurangi,” ujarnya.

Rapat pembahasan RAPBD 2026 akan dilanjutkan pada Jumat mendatang untuk membahas lebih detail strategi penyesuaian anggaran dan prioritas belanja pemerintah kota. (Ren)


Share