Go-Pena Baner

Wednesday, 19 November, 2025

Dari Bandung ke Boalemo: ITB dan UNG Bawa Semangat Sains dan Digitalisasi untuk Desa Sari Tani

Responsive image
Foto bersama dengan SMA N Wonosari.

BOALEMO - Kegiatan utama Program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berlangsung sukses di SMA Negeri 3 Wonosari, Desa Sari Tani, Kabupaten Boalemo. Kamis (23/10/2025) 

Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan “Peningkatan Kapasitas Guru Fisika/IPA/IPAS di Wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal)” dalam skema Top-Down Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) ITB.
Tim pengabdian ITB yang terdiri dari Fisika FMIPA yaitu Dr. Getbogi Hikmawan, Dr. Galih Restu Fardian Suwandi, Muhammad Rizqie Arbie, Ph.D., Dr. Muhammad Arief Mustajab, Dr. Fitri Aulia Permatasari, serta Dr. Silvia Jannatul Fajar dari Teknik Geofisika FTTM bekerja sama dengan tim Fisika FMIPA-UNG yang terdiri dari Drs. Asri Arbie, M.Si., Dewa Gede Eka Setiawan, M.Sc., Dr. Supartin, M.Pd., Dr. Trisnawaty J. Buhungo, M.Pd., Syafril Agustion Tomayahu, M.T., Melki Hasan, S.Pd., serta lima mahasiswa pendamping. Mereka bahu-membahu dalam pelaksanaan pelatihan yang menggabungkan teori dan praktik langsung di lapangan.
Kegiatan diisi dengan workshop interaktif, praktik eksperimen sederhana berbasis alat dan bahan lokal, serta demonstrasi pembelajaran sains kontekstual yang dapat diterapkan oleh guru dan siswa di daerah pedesaan. Para peserta—guru dan siswa SMA Negeri 3 Wonosari—menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan. Beberapa sesi bahkan diselingi dengan diskusi terbuka tentang bagaimana ilmu fisika dapat dikaitkan dengan fenomena alam sekitar, seperti tanah, air, dan potensi energi terbarukan di lingkungan desa.
Dr. Getbogi Hikmawan, ketua tim dari ITB, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pemahaman konsep fisika, tetapi juga menanamkan semangat bahwa ilmu sains bisa dipelajari dan diajarkan secara sederhana namun bermakna, bahkan di daerah dengan keterbatasan fasilitas laboratorium.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan kegiatan, tim ITB juga menyerahkan hibah alat dan kit pembelajaran sains yang dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan yang ada di Desa Sari Tani. Kit tersebut berisi perangkat eksperimen dasar untuk mendukung pembelajaran fisika dan sains terapan berbasis kontekstual, seperti alat ukur dasar dan kit modul praktikum. 
Acara dilanjutkan dengan seremoni serah terima barang dari pihak ITB ke pihak Desa Wonosari. Hibah ini secara simbolis diserahkan kepada SMA Negeri 3 Wonosari sebagai perwakilan sekolah-sekolah di wilayah Desa Sari Tani, untuk selanjutnya dikoordinir penggunaannya agar dapat dimanfaatkan bersama oleh satuan pendidikan lain di sekitar desa. Langkah ini diharapkan menjadi awal bagi tumbuhnya jejaring kolaborasi antar sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sains di daerah 3T.
Kegiatan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Boalemo, Yakop Yusuf Musa, S.Sos., M.M.; Camat Wonosari, Said Nikmatul Amri, S.T.; Kaur Perencanaan Desa Sari Tani, Haryon Abas, S.E.; Kepala SMA Negeri 3 Wonosari, Asriyanto J. Pakaya, S.Pd., M.Pd.; serta perwakilan guru dari SMAN 2 Wonosari dan SMPN 6 Wonosari.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, penyerahan plakat dan cendera mata simbolis, serta penandatanganan notula kerja sama lanjutan untuk pengembangan kegiatan serupa di masa depan. Tim ITB dan UNG berharap kegiatan ini menjadi model pengabdian berkelanjutan yang dapat diterapkan di wilayah 3T lainnya.
Selain kegiatan pelatihan dan hibah alat, tim ITB juga melaksanakan sosialisasi dan pendampingan penggunaan aplikasi DesaNesha ITB kepada perangkat Desa Sari Tani. Aplikasi ini berfungsi sebagai platform pelaporan dan komunikasi dua arah antara desa dan para pakar ITB, di mana perangkat desa dapat melaporkan berbagai potensi, permasalahan, atau kebutuhan di wilayahnya secara langsung melalui sistem digital. Informasi yang diinput oleh desa kemudian dapat diterima dan dianalisis oleh dosen atau pakar terkait di ITB, sehingga memungkinkan tindak lanjut dalam bentuk program pengabdian masyarakat yang lebih terarah dan solutif. Dengan demikian, DesaNesha ITB menjadi jembatan nyata antara masyarakat desa dan perguruan tinggi dalam mewujudkan pembangunan berbasis data dan kolaborasi ilmiah.
Melalui rangkaian kegiatan ini, ITB dan UNG tidak hanya berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di wilayah 3T, tetapi juga turut mendukung pencapaian SDGs 4, 9, 11, dan 17 melalui sinergi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat. (*) 


Share