GORONTALO — Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Gorontalo resmi menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-6 di Gedung Azelea, Kota Gorontalo, Sabtu (29/11/2025). Agenda ini menjadi momentum konsolidasi sekaligus penguatan struktur organisasi menghadapi dinamika politik mendatang.
Ketua DPW PAN Gorontalo, Anas Yusuf, menyampaikan bahwa Musda kali ini lebih menitikberatkan pada penguatan silaturahmi kader. Hal tersebut karena proses penjaringan dan penetapan ketua DPD di tiap kabupaten/kota telah dilakukan lebih awal melalui mekanisme musyawarah internal.
“Musda hari ini lebih kepada silaturahmi. Pemilihan ketua DPD telah dilakukan secara musyawarah di daerah masing-masing, disampaikan ke DPP, dan disahkan sesuai mekanisme organisasi,” ujar Anas.
Enam daerah kabupaten/kota di Gorontalo telah menetapkan komposisi ketua serta sekretaris melalui rembuk kader dan telah disahkan DPP PAN secara daring beberapa jam sebelum Musda berlangsung. Rinciannya sebagai berikut:
DPD PAN se-Gorontalo
Kota Gorontalo
Ketua: Samsudin Umar
Sekretaris: Herianto Talib
Kabupaten Gorontalo
Ketua: Hamka Pakaya
Sekretaris: Ningsih Nurhamidin
Kabupaten Gorontalo Utara
Ketua: Inday Johan Sanabe
Kabupaten Boalemo
Ketua: Usman Muluoyo
Kabupaten Pohuwato
Ketua: Muhammad Afif
Sementara itu, penetapan Ketua DPD PAN Kabupaten Bone Bolango masih berproses. Dua nama dalam bursa—Suleman Tombe dan Hendra Suleman—belum mencapai kesepakatan final.
“Bone Bolango kami beri waktu dua minggu sampai satu bulan untuk kembali berembuk. Proses ini harus berjalan baik dan tetap menjaga soliditas,” tegas Anas.
Anas juga menyampaikan instruksi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, yang menargetkan PAN masuk tiga besar nasional pada Pemilu 2029. Salah satu strategi yang akan digencarkan adalah penguatan relawan hingga tingkat TPS.
“Kita targetkan empat relawan PAN di setiap TPS — masing-masing untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI, dan satu relawan khusus Ketum,” tandasnya.
Ketua Steering Committee (SC) Musda, Mansir D. Mudeng, menambahkan bahwa mekanisme penjaringan calon formatur dilakukan melalui pola musyawarah melibatkan unsur kader potensial, anggota DPRD, tokoh masyarakat, dan struktur partai.
“Kami mengedepankan musyawarah mufakat untuk menghindari perpecahan. Jika belum tercapai, diberikan waktu 2–4 minggu, dan bila tetap tidak menemui titik temu, DPW bisa mengambil keputusan sesuai aturan organisasi,” jelasnya.
“Dinamika politik itu wajar — kadang mufakat bulat, kadang lonjong — tapi pada akhirnya tetap bertemu dalam satu garis,” tutup Mansir.
Musda ke-6 PAN Gorontalo diharapkan menjadi pondasi penguatan kelembagaan partai sekaligus energi baru menuju target besar tiga besar nasional di Pemilu 2029. (*)