UNG (Go-Pena.id) - Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menjadi salah satu desa yang terkena bencana longsor dan banjir yang mengakibatkan desa ini terisolasi selama beberapa hari, kemudian akses jalan yang tertutup dan masyarakat yang tidak tahu dengan titik atau kondisi di daerah itu yang bisa dilalui sehingga masyarakat hanya mengandalkan akses laut.
Sehingga itu, Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), dengan Moh Qhuraisy Al Idrus (Kesmas), dan anggota Alan Abas (Kesmas) Nur Azmi Hunowu (Kesmas), Mohamad Fadly Umar (Kesmas), serta Dosen Pendamping, Moh Rivai Nakoe, S.K.M, M.Kl membuat aplikasi yang diberi nama, E.TES-TEA, (Titik Jalur Evakuasi Bencana), aplikasi ini dibuat berdasarkan situasi saat atau sebelum bencana alam, seperti Gempa, Tsunami, Banjir, Longsor dan lain-lain yang memerlukan jalur
evakuasi sebagai titik aman saat bencana terjadi, Jalur evakuasi ini diperlukan sebagai titik kumpul saat bencana agar korban jiwa saat bencana bisa di minimalisir, untuk itu
pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk mengupayakan masyarakat agar dapat
berkumpul di titik evakuasi bencana dengan mudah melalui aplikasi E.TES-TEA ini.
"Aplikasi yang akan kami buat dan kembangkan terdiri dari beberapa informasi
terkait titik jalur evakuasi bencana, yang di dalamnya memuat peta yang sudah di berikan titik evakuasi di berbagai tempat di daerah-daerah yang rawan terkena bencana alam," ujarnya. Informasi mengenai bencana dan titik evakuasi ini juga selain melalu media
aplikasi tapi juga akan kami kirimkan melalui SMS (Short Message Service) di
handphone masyarakat agar mudah dan cepat saat mengakses jalur evakuasi di aplikasi yang kami buat. "Adapun system SMS yang nanti akan dikirimkan adalah berdasarkan bencana yang terjadi pada suatu daerah, dan nantinya SMS ini yang akan mengarahkan pengguna ke aplikasi yang kami buat," pungkasnya. (IP-03/MUTAR)