GORONTALO – (Go-Pena.id) - Walikota Gorontalo, Adhan Dambea melakukan pertemuan dengan pihak Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo.
Dalam sebuah forum pembinaan internal bersama jajaran RSAS pekan ini, Adhan tak lagi berbicara dalam kode. Ia menyebut secara gamblang adanya keterlibatan “dokter mafia” di balik layanan kesehatan yang timpang.
Salah satunya, dugaan praktik pengalihan pembelian obat ke luar apotek rumah sakit dengan harga selangit—sebuah manuver yang disinyalir menguntungkan pihak ketiga yang telah “bermitra gelap” dengan oknum tenaga medis.
“Saya tidak bicara isu. Ini fakta. Saya tahu siapa dokternya,” ujar Adhan dengan nada tinggi. “Bagaimana bisa rumah sakit jadi rujukan utama kalau internalnya sendiri tidak bersih?”Ia mengisahkan pengalaman pasien yang diminta membeli obat seharga Rp3,2 juta dari luar, padahal obat tersebut seharusnya tersedia di dalam fasilitas rumah sakit. Skema ini, menurutnya, bukan insiden tunggal. Ada pola. Ada jaringan. Dan lebih buruk lagi—ada pembiaran.
Tak berhenti di keluhan, Adhan membawa peringatan itu ke level aksi. Ia akan membentuk tim khusus evaluasi RSAS, yang terdiri dari gabungan unsur pemerintah, tenaga medis aktif maupun pensiunan, serta tokoh masyarakat. Fokus tim ini: audit manajemen, tata kelola distribusi obat, sistem rujukan, hingga pemosisian dokter spesialis. (*)