Go-Pena Baner

Friday, 22 November, 2024

Penanaman 25.000 Mangrove Serentak di Provinsi Gorontalo

Responsive image
Staf Khusus Kementerian LHK Bidang Edukasi Publik Kelestarian SDA dan Lingkungan Hidup, Silverius Y. Soeharso saat melakukan penanaman batang mangrove yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango di kawasan areal mangrove Desa Botuboluo, Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo, Kamis (25/4/2024). Foto – Ryan

PEMPROV - Dalam rangka mitigasi perubahan iklim dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melakukan penanaman 25.000 batang mangrove secara serentak di 25 lokasi se-Indonesia. Khusus untuk Provinsi Gorontalo dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango di kawasan areal mangrove Desa Botuboluo, Kecamatan Biluhu, Kabupaten Gorontalo, Kamis (25/4/2024). Acara ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Kementerian LHK Bidang Edukasi Publik Kelestarian SDA dan Lingkungan Hidup, Silverius Y. Soeharso.

“Pemerintah melalui Kementerian LHK selalu mendorong tentu sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi untuk setiap kita harus menanam pohon setahun itu paling tidak 25 Pohon. Jadi ini bagian dari suatu gerakan untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli kepada lingkungan,” ungkap Silverius.

Silverius menambahkan keberlanjutan dari kelestarian hutan dan lahan tidak bisa hanya digantungkan pada pemerintah. Butuh keterlibatan dari masyarakat sekitar dalam tindakan pelestarian agar lingkungan yang dijaga dapat memberikan manfaat dari aspek sosial, ekonomi dan ketahanan pangan.

Hal yang sama diutarakan oleh Kepala BPDAS Bone Bolango, Heru Permana. Ia berharap agar penanaman ini bisa berlanjut dan tumbuh menjadi fungsi yang optimal bagi lingkungan sekitar. Pihaknya juga siap membantu masyarakat dalam memperoleh bibit pohon secara gratis.

“Bibit bisa diperoleh di persemaian kami, bisa juga diperoleh melalui kebun bibit rakyat. Banyak program termasuk bibit gratis yang bisa kami fasilitasi dan apabila masyarakat menginginkan bisa minta kami di Balai DAS Bone Bolango,” Ujar Heru.

Disamping itu, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah VI Gorontalo, Hoerudin, dalam sambutannya mewakili Pemerintah Provinsi Gorontalo menjelaskan potensi mangrove sangat signifikan bagi masyarakat Gorontalo. Dengan total ekosistem seluas 8.763 hektar, ditambah dengan luas mangrove eksisting seluas 10.940 hektar, hutan mangrove memiliki kontribusi ekonomi bagi kurang lebih 20.000 nelayan lokal dan hasil tangkapan ikan dari perairan mangrove dengan capaian kurang lebih 10.000 ton per tahun.

“Dengan potensi ekonomi yang besar ini, pengelolaan dan pelestarian mangrove di provinsi Gorontalo menjadi semakin penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat lokal dan keberlanjutan ekosistem pesisir,” jelas Hoerudin.


Share