Go-Pena Baner

Tuesday, 15 July, 2025

Lari di Atas Debu: Kanal Tanggidaa Akhirnya Dibangun Kembali Setelah 3 Tahun Mangkrak, Warga Diminta Ikut Awasi

Responsive image
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah RH foto bersama usai Groundbreaking Kelanjutan Pembangunan Kanal Tanggidaa


GORONTALO - Bagi sebagian kita, menguji pemimpin dengan gelimang harta mungkin sudah biasa. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang melimpah akan bermuara pada dua hal, daerahnya semakin maju atau pemimpinnya bertambah kaya.
Ujian yang sebenarnya ada pada pemimpin dengan APBD minim. Ini soal skala prioritas mana kepentingan publik, mana kepentingan pribadi dan kelompok. Mana yang mendesak mana yang biasa saja. Seperti orang orang fomo lari tapi berdompet tipis. Pilihan akan akan sulit antara lari murah untuk sehat atau adu gengsi di outfit yang mahal.
Ujian yang kedua ini sepertinya sedang dilalui Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie. Di tengah badai efisiensi APBD, ada kepentingan publik yang perlu mendapatkan perhatian, salah satunya tentang kelanjutan pembangunan Kanal Tanggidaa di Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
Warga yang dilintasi kanal lebih kurang 1,4 Kilometer seolah hidup dalam keputusasaan. Sudah tiga Pj. Gubernur berganti, namun tak ada aksi nyata. Warga sudah akrab dengan gundukan material dan debu yang beterbangan dari sisa galian.
Secercah harapan hadir kala Gubernur Gusnar dan Wagub Idah datang meletakkan batu pertama pada Senin, (14/7/2025). Aksi ini bukan hanya soal seremonial, tapi tentang komitmen, kepedulian dan keberpihakan anggaran bagi masyarakat. Gusnar tidak jumawa, ia justru membuka ungkapan wawancara dengan permohonan maaf atas apa yang menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi.
“Saya atas nama pemerintah provinsi ingin meminta maaf kepada masyarakat karena sudah hampir tiga tahun pekerjaan ini tertunda dan pasti sudah membawa dampak tidak mengenakkan bagi masyarakat. Saya mohon maaf,” buka Gusnar saat diwawancarai usai peletakan batu pertama.
Gubernur Gusnar menyebut kelanjutan pembangunan Kanal Tanggidaa sudah menjadi prioritas pemerintahannya. Anggaran Rp4,7 miliar disisihkan untuk menuntaskan pembangunan. Pengaspalan jalan akan dilakukan bertahap di tahun 2026.
“Pertimbangannya karena pertama sudah sangat lama selesai. Kedua, di tengah kota lagi. Ini akan mempengaruhi jalur transportasi. Makanya kami harus yakin betul, berbicara dengan teman teman di DPRD alhamdulilah mereka setuju. Kita kesampingkan dulu anggaran lain, ini kita bangun bertahap,” imbuh Gusnar.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Idah Syahidah menitipkan pesan bagi warga sekitar untuk membantu dan mengawasi kontraktor sepanjang proses pekerjaan. Ia berharap pembuatan akses bagi pejalan kaki itu bisa berjalan lancar dan tepat waktu.
“Saya berharap dan mengimbau kepada warga sini setidaknya ikut dalam hal pengawasan. Pengawasan dalam arti jangan ada material yang rusak. Jaga dan lindungi aset negara. Sudah jadi juga dijaga kebersihannya,” kata istri Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo dua periode itu.
Data Dinas PUPR menyebut pembangunan pedestrian Kanal Tanggidaa dikerjakan oleh CV. Bone Tirta dengan anggaran Rp4,7 miliar. Pembangunan meliputi beton pola pedestrian, furnitur jalan, besi pengaman (stand bollard), lampu penerangan jalan umum dan beton kansteen pracetak.
Pedestrian dirancang sepanjang 1,4 kilometer dengan lebar 3,5 meter, menyesuaikan kondisi di lapangan. Waktu pekerjaan selama 150 hari kalender. (*) 
 


Share