Go-Pena Baner

Thursday, 09 October, 2025

Gusnar Ismail Gubernur Gorontalo Pertama yang Sambut Aksi Buruh, Janji Bentuk Tim Khusus

Responsive image
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail saat menerima massa buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Gorontalo di Halaman Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (1/5/2025). Foto – Ryan Diskominfotik

PEMPROV - Momen Hari Buruh Internasional atau May Day tahun ini mencatat sejarah baru di Provinsi Gorontalo. Untuk pertama kalinya sejak provinsi ini berdiri, Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, secara langsung menerima massa aksi dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Halaman Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (1/5/2025).

“Salute! Pertama kalinya semenjak provinsi ini berdiri, gubernur Gorontalo terima massa aksi di May Day. Kalau di nasional ada Bung Karno di zaman Orde Lama dan kini Pak Prabowo membersamai buruh di May Day 2025. Selamat Hari Buruh Sedunia!” seru Koordinator Lapangan FSPMI, Andrika Hasan, dalam orasinya.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Gusnar menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti berbagai tuntutan buruh dengan membentuk tim khusus di bawah koordinasi Dinas Tenaga Kerja. Tim ini akan melibatkan unsur serikat buruh untuk menelusuri perusahaan-perusahaan yang belum memenuhi hak pekerja, seperti pembayaran upah minimum provinsi (UMP), kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta perlindungan terhadap keberadaan serikat pekerja.

“Terkait isu daerah, saya akan membentuk tim di bawah koordinasi dinas tenaga kerja dan perwakilan serikat buruh. Ketika kita mengecek perusahaan mana yang belum memenuhi UMP-nya, kita bisa tahu dengan Bapak-Ibu sekalian sebagai penunjuk jalan,” ujar Gusnar.

Tak hanya itu, tim ini juga akan memantau potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dapat terjadi akibat tekanan ekonomi dan perang tarif global. Gubernur menegaskan perlunya kerja sama semua pihak untuk memastikan tuntutan buruh dapat ditindaklanjuti secara konkret.

“Ini perlu tindak lanjut dan pengawalan. Saya minta agar ini dilaksanakan bersama. Pemerintah tidak bisa mengambil kebijakan sendiri ketika para buruh dan perusahaan hanya diam,” tegas Gusnar.

Sementara itu, Andrika Hasan mengapresiasi langkah Gubernur Gusnar yang dinilai berani dan berpihak pada buruh. Ia menegaskan bahwa FSPMI bersama para buruh akan terus mengawal realisasi janji-janji tersebut.

“Ini pertama kalinya pemimpin pemerintah provinsi berani menemui dan mendengar langsung suara buruh. Kami siap mengawal agar apa yang diharapkan benar-benar terlaksana,” tutupnya. (*)
 


Share