Go-Pena Baner

Tuesday, 17 September, 2024

Cerita Pilu Pasutri yang Rumahnya Ambruk Dihantam Luapan Sungai Bone

Responsive image
Keadaan Yunus Ibrahim bersama keluarga di tenda pengungsian yang berlaskan terpal, Senin (9/9/2024)

Gorontalo - (Go-Pena.id) - Peristiwa luapan sungai bone yang terjadi pada (13/08/2024) lalu meninggalkan kisah pilu pasangan suami istri yang tinggal di sekitaran tersebut. Pasangan suami istri itu yakni Yunus Ibrahim dan Maryam Ali yang harus iklas mengungsi di tenda pengungsian usai rumahnya ambruk dihantam luapan sungai bone.

Yunus menceritakan bahwa rumah miliknya itu dibangun dengan susah payah bersama istrinya. Tanpa seorang pekerja, Yunus bersama Maryam dengan penuh semangat membangun rumah mereka mulai dari triplek hingga menjadi bangun kokoh dengan menggunakan batu bata. "Rumah ini adalah harapan keluarga kami. Tak pernah terpikirkan bahwa rumah yang telah kami bangun selama tiga tahun ini akan ambruk,"ucapnya dengan tatapan penuh duka pada, Senin (9/9/2024)

Di tempat yang sama, Maryam Ali juga mengatakan bahwa, satu-satunya rumah milik mereka tersebut saat ini ditempati oleh tujuh orang. "Sebelum musibah itu menimpah rumah kami, kami telah menyelamatkan beberapa barang, namun tidak lama berselang, terdengar suara dari bagian dapur yang menandakan telah ambruk,"jelasnya sambil meneteskan air mata. 

Ambruknya rumah mereka memaksa mereka harus tinggal di lokasi pengungsian yang hanya beralaskan tenda dan terpal. Meski telah tinggal di pengungsian hampir sebulan, pasutri itu juga khawatir akan keadaan tenda yang selalu basah saat diguyur hujan. Sementara untuk buang air, keluarga Yunus harus turun ke sungai terlebih dahulu.

Terakhir Yunus menambahkan bahwa untuk bantuan bangunan rumah sudah ada namun terhalang dengan lahan yang sampai dengan saat ini belum ditemukan. "Tawaran lahan sudah beberapa kali kami terima. Namun karena harga yang masih terbilang tinggi, kami masih mengurungkan niat kami untuk membangun rumah kembali, karena saat ini saya sudah tidak bekerja dan istri saya telah kehabisan modal untuk berjualan,"ucapnya.

Dengan penuh harap dirinya terus berdoa agar diberikan rezeki untuk membangun rumah dan tidak lagi mengungsi di tempat pengungsian ini. (SA)


Share