Go-pena.id-Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu, menujukan sisi akademis dengan memberikan Kuliah Umum di Universitas Negri Gorontalo (UNG), Rabu (08/02/2023), dengan tema Rekontruksi Budaya dan Tantanganya.
Dalam kuliah umum yang diikuti puluhan mahasiswa tersebut, Thariq Modanggu didampingi langsung Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Nonny Basalama, Bupati lebih menitik beratkan pada persoalan penguatan kearifan lokal dan pentingnya revitalisasi budaya Bahasa Gorontalo di era milenial seperti sekarang ini.
"Dewasa ini khususnya bagi mahasiswa asli Gorontalo seharusnya lebih membudayakan Bahasa Gorontalo yang merupakan bagian dari indentitas daerah Gorontalo," ujar Thariq dihadapan mahasiswa yang hadir.
Pendiri Gorontalo Utara iut juga berharap komunikasi ataupun pembahsan-pembahasan yang di berikan oleh bagian tenaga pendidikan di Universitas Negri Gorontalo khusunya jurusan Budaya dan Sastra, lebih fokus pada urgensi bahasa daerah mengingat kita mulai masuk ke era 5.0, dimana bahasa daerah tidak digunakan lagi, para mahasiswa lebih suka menggunakan bahasa yang lebih universal dan milenial.
"Harapan saya bagi para dosen di Universitas Negri Gorontalo khususnya di jurusan Bahasa dan Sastra Budaya dalam memberikan mata kuliah pembahasanya lebih terfokus pada bahasa daerah," ajak bupati.
Mantan akademisi IAIN Sultan Amai Gorontalo itu juga menilai, penggunaan Bahasa Gorontalo yang digunakan saat ini maknanya banyak yang terdegradasi, pasalnya Bahasa Gorontalo digunakan dewasa ini lebih banyak digunakan pada kata-kata yang sifatnya kasar.
"Maknanya suda tidak positif lagi karena hanya digunakan ketika seseorang ingin melontarkan kata-kata kotor seperti makian," keluhnya ke audiens.
Mantan wakil bupati itu menandaskan bahwa perlunya revitalisasi dan pembiasaan dalam memelihara budaya oralitas lokal terebut dengan memberikan ruang lebih luas kepada para pemuda untuk berinteraksi menggunakan Bahasa Gorontalo.