Go-Pena Baner

Saturday, 27 July, 2024

Viral, Warga Curhat Terkait Pelayanan Puskesmas Telaga

Responsive image
Puskemas Telaga, Sabtu (2/12/2023) (F: Syahrin Ayahu)

Gorontalo - (Go-Pena.id) - Pengguna sosial media khusunya masyarakat Gorontalo dihebohkan dengan postingan salah seorang warga dengan nama akun Arif Ismail yang mengeluhkan pelayanan di salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Telaga.
Hal tersebut sontak mengundang atensi dari berbagai pihak. Curhatan serta banjirnya komentar nitizen di postingan tersebut menimbulkan rasa prihatin yang sangat mendalam.
Diketahui, dalam postingan yang telah tersebar luas itu, Arif Ismail yang merupakan pemilik akun mengungkapkan kekesalannya yakni:
"So tda mau lagi mo berobat atau mo suruh periksa disini. ini nyata dg bukn jaga karang² cerita. 
Waktu kt pe istri msh hamil drg ada tolak mo lahiran disini drg blg ti ibu lahiran saja di rs tanpa ada alasan yg jelas drg blg bgtu baru kt pe istri so ba blg pa kt drg puskes ada tolak kmri trg harus ke rs..
Kronologi yg ke dua kt pe istri ini posisi abis lahiran sc tpi so lama kluar dr rs so 3hari pas dpe hari Selasa tgl 28-11-2023  jam 01.30 pagi kt pe istri anfal akan sesak nafas baru lsg kt bawa ke puskesmas telaga sampai disna 01.45 pagi kt sampe di muka ugd puskes talaga yg ada buka 1x24 jam ada ta tutup drg pe pintu baru kt so ba cari perawat dg dokter di ruangan istirahat cmn ada ta kunci ruangan kong ada sandal di 2psg di muka pintu tda drg ba buka baru kt lanjt ba cari ruang penerimaan resep tda respon baru lnjt di ruangan bersalin drg pe pintu ada ta kunci tpi ada sandal 3 psg kt ada toki pintu ttp tda ada yg ba buka sampe kt so ba taria akan ttp drg tda buka, baru bale ba lia kt pe istri punya posisi so ta turun dri bentor dg muka so ba biru dpe mulut dg idong so ba gabu baru kt bele ulang ba taria² pa pengge drg dokter dg perawat drg ttp tda kluar kmri sdgn diparkiran dlm puskes ada drg pe oto dg motor ta parkir baru krna drg tda kluar, kt berusaha sandiri ba angkat ke pe istri di atas bentor tpi ttp tda bisa krna posisi kt cmn sndri kt berjuang sampe jam 02.05 pagi kt ba angkat sambil ba cari bantuan ttp tda baru tda lama ada om bentor dlm posisi mabo dg securiti plg dri krja da ba bantu pa kt ba angkat kt pe istri di atas bentor pa om yg ada mabo dia ada ba laju skali mo antar di rs Islam dlm perjalanan kt pe istri dpe detak jantung so melemah sampai di rs islam sekitar pukul 02.34 pagi di dpn ugd kt pe istri drg dokter dg perawat ada periksa dokter blg kt pe istri so meninggal dunia
Mohon kpda dinas kesehatan kab.gorontalo & DPRD KABUPATEN GORONTALO untuk di tindak lanjuti kasus ini jgn sampai ada korban lagi seperti istri saya.
Alfatihah istriku Nur Hayati," Kepala Puskesmas dr. Meliyana Panther
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Telaga dr. Meliyana Panther langsung memberikan klarifikasi serta penjelasannya saat ditemui wartawan Gopena.id pada Sabtu (2/12/2023).
"Pihak kami sama sekali tidak pernah menolak. Karena dari mulai pemeriksaan kehamilan, meski yang bersangkutan asalnya luar wilayah tetap kami layani karena yang bersangkutan sudah memilih kami untuk memeriksakan kehamilannya. Setelah pemeriksaan kesekian kali atau yang terakhir kali kontak dengan kami, ternyata kami melihat secara klinis yang bersangkutan ada faktor resiko yang akan membahayakan dirinya pada saat persalinan. Bahaya dan faktor resiko ini telah kami sampaikan kepada yang bersangkutan karena kebetulan yang bersangkutan tersebut adalah seorang bidan sehingga lebih paham dan lebih mudah kami informasikan,"ucapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan kepada yang bersangkutan bahwa sebaiknya untuk perencanaan persalinannnya harus di Rumah Sakit karena yang bersangkutan dalam kondisi hamil dan kehamilannya beresiko. Kalau kehamilannya tidak beresiko atau bisa melahirkan normal, bisa dilayani di puskesmas.
"Kalau di puskesmas yang bisa kami layani adalah hanya persalinan normal dan yang ada resiko komplikasi harus melahirkan di Rumah Sakit,"jelasnya.
Dirinya lebih menegaskan lagi bahwa tidak ada kata penolokan dan kalaupun ada kata penolakan itu merupakan hal yang tidak mungkin karena yang bersangkutan sudah beberapa kali kontak pemeriksaan kehamilannya di sini.
"Dari segi hubungan profesi tidak mungkin seorang tenaga kesehatan ditolak dan kita juga di UGD mempunyai jadwal piket serta bidan yang bertugas ada dua orang yang piketnya di ruang persalinan,"tegasnya.
Sementara itu, dirinya menjelaskan bahwa saat yang bersangkutan datang petugasnya barusan menolong atau melayani warga yang kebetulan mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Saat itu anak dari warga yang mempunyai riwayat penyakit jantung tersebut datang untuk menukar oksigen sehingganya tabung oksigen yang kosong ditukarkan dengan yang terisi untuk membantu pasien tersebut. Dengan demikian tabung oksigen yang kosong langsung diganti lagi dengan yang baru yang stoknya berada di gudang. Nah kebetulan yang bersangkutan datang saat petugasnya lagi mengambil oksigen tersebut,"paparnya.
Terakhir dirinya mengatakan bahwa petugas juga meninggalkan informasi di meja yang tertulis bahwa perawat dan bidan sedang berada di ruang persalinan,tutupnya. Kepala Puskemas Telaga dr. Meliyana Panther. (Syahrin)


Share