Go-Pena Baner

Thursday, 25 April, 2024

Ini yang Membuat Pekerja 'Kabilasa' Tambang di Buntulia Bisa Bertahan

Responsive image
Para pekerja Kabilasa saat mengais rezeki di wilayah pertambangan.

POHUWATO - Para pekerja Kabilasa (tambang tradisional) di Kabupaten Pohuwato, tepatnya di Kecamatan Buntulia, sampai dengan saat ini masih tetap ada. Keberadaan mereka masih sering di jumpai di wilayah pertambangan.

Sejak puluhan tahun lalu, para pekerja ini telah mampu memberikan kehidupan bagi penambang dan jadi penopang perekonomian Bumi Panua (julukan Pohuwato).

Kabilasa merupakan pekerja Tradisional yang ada sejak dulu, kini mereka tetap mengantungkan hidup di pertambangan, meskipun telah memiliki modal usaha di luar pertambangan.

Selain itu, para Kabilasa ini mengaku dengan hasil tambang mereka menyekolahkan anak-anak mereka hingga ketingkat perguruan tinggi.

Susatyo salah satunya, penambang aktif sejak tahun 70an ini menceritakan aktifitasnya sebagai Kabilasa.

Menurut ceritanya, tidak ada larangan bagi Kabilasa yang ingin mendulang, hanya saja di tempat yang berbahaya itu yang dilarang.

"Yang dilarang itu bukan kabilasa di lokasi, hanya saja kabilasa yang nekat ambil material di dekat tebing, itu yang dilarang, nah pelaku usaha sediakan beberapa baket untuk Kabilasa," kata Susatyo, Ahad (12/03/2023).

"Saya bisa sekolahkan anak," tambahnya.

Ia pun menduga berita yang beredar mengenai larangan itu hanya di pertambangan Dengilo. "Jadi mungkin yang mereka maksud itu di Dengilo, kalau kita di sini (Buntulia) ada perhatian dari pelaku usaha," tutur Susatyo.

Lebih lanjut, kata pria Tua itu, Pelaku usaha menurut pengamatannya, saat ini sangat membantu para Kabilasa dalam mendapatkan material yang mengandung emas.

Keberadaan para pelaku usaha ini pula menurutnya yang membuat para pekerja kabilasa masih tetap eksis hingga saat ini.

"Kehadiran pelaku usaha membantu kami, bayangkan dengan kedalaman itu kami tidak bisa kerja pake linggis, disini tinggal pake terpurung dengan balanga Goreng," Susatyo

"Torang ini biasa kalau tidak ada dia punya tuan, torang dia suru bale ulang besok, jadi tidak ada itu dorang bilang dorang marah kabilasa," tutupnya. (Mutar) 


Share